Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Article in Bahasa Indonesia

Featured Posts

Facebook Doesn't Have This Feature Yet and It's Annoying

Ugh, Facebook does not yet have a feature to add or remove a post from an album. So posts that are in an album will remain in the album, we cannot remove them, the same goes for posts outside the album. This is so annoying for me. The most we can do is move posts that contain photos from one album to another, that is if there is only one photo, if there are more, we can't. So there will be a lot of misclassification if it's like this. I have misclassified many of my posts, it sucks. I have tried several times to move some posts from some albums to another but these posts contain more than one photo. I tried deleting the other photos, leaving only one so it could be moved, when I tried the post disappeared but the photo was moved. I don't like it. Because the post disappeared, the reactions and comments are lost, they will not be moved to the photo. I don't like it when reactions and comments disappear. 

10 Foto Kota Sapporo, Jepang pada 1970-an (Bagian 1)

10 Foto Kota Sapporo di Prefektur Hokkaido, Jepang pada 1970-an.   1. Pemandangan Kota Sapporo pada 4 Februari 1972 selama Olimpiade Musim Dingin 1972 di Sapporo, Jepang. Foto oleh Masahide Tomikoshi/TOMIKOSHI PHOTOGRAPHY.     2. Penyeberangan Susukino dengan papan Nikka-nya yang terkenal, sekitar 1972. 3. Taman Odori, sekitar 1972. 4. Jalan Ekimae-dori, sekitar akhir 1970-an. 5. Sapporo pada malam hari, 1970-an. 6. Sapporo pada malam hari, 1970-an. 7. Sapporo pada malam hari, 1970-an. 8. Sapporo pada malam hari, 1970-an. 9. Tanuki Koji Shopping Street, jalan perbelanjaan tertua di Sapporo, 1970-an. 10. Taman Odori pada malam hari di musim dingin, difoto dari Menara Sapporo selama Festifal Salju Sapporo, 1970-an. Source/Reference https://twitter.com/tphoto2005/status/1240933709412368384 https://twitter.com/sirou1979/status/773491641902505985 https://asachitose.com/Seventies.html https://web.facebook.com/NHKonline/posts/1970%E5%B9%B4%E5%89%8D%E5%BE%8C%E3%81%AE%E6%9C%AD%E5%B9%8C%E3%81%AE

Empat Sudut Dunia

Empat sudut dunia adalah suatu konsep yang ada dalam beberapa sistem kosmologi dan mitologi bahwa dunia ini kemungkinan sesuai dengan empat titik kompas. Dalam kebanyakan pemahaman ada empat sungai utama yang mengalir ke keempat sudut dan airnya mengairi keempat sudut tersebut. Ini bisa ditemukan dalam mitologi Mesopotamia dan Kristen.   Dari sudut pandang orang Akkadia di Mesopotamia, istilah ini mengacu ujung dunia yang diketahui saat itu; Subartu (mungkin sama dengan wilayah Asiria) di utara, Martu (kira-kira sama dengan Suriah modern) di barat, Elam di timur, dan Sumeria di selatan. Istilah ini mengacu pada wilayah geografis yang jelas di Mesopotamia namun harus dipahami bahwa Mesopotamia adalah dunia yang diketahui oleh orang Mesopotamia saat itu sehingga orang Mesopotamia akan menyamakan seluruh Mesopotamia dengan seluruh dunia; wilayah ini sangat produktif, padat penduduknya dan di semua sisinya dibatasi oleh tanah yang tampaknya kosong dan tidak berpenghuni.   Peta empat sudut

10 Foto Iran Sebelum Revolusi 1979 (Bagian 2)

10 Foto Iran sebelum Revolusi 1979 (bagian 2): 1. Dua perempuan muda menyukai kemiripan mereka dengan beberapa artis Iran di Teheran, Iran pada 1956. 2. Para warga Teheran menikmati berjalan-jalan di sepanjang jalur komersial yang sibuk di Teheran pada 1950-an. 3. Seorang perempuan penjahit muda sedang sibuk bekerja di salah satu toko di Teheran, Iran pada 1956. 4. Para siswa sekolah selama kunjungan Perdana Menteri Prancis di Iran pada Mei 1968. 5. Mahasiswa Iran menghadiri kuliah yang ditawarkan oleh U.S. Information and Education Service pada 1951. 6. Gadis-gadis muda Iran menunggu di luar perpustakaan U.S. Information and Education Service pada 1951. 7. Para mahasiswa perempuan di Universitas Teheran sedang belajar pada 1977. 8. Salon rambut di Teheran, Iran pada 1977. 9. Para perempuan Iran sedang berdemonstrasi melawan penggunaan jilbab pada 1979. 10. Seorang perempuan mencoba mendekati Shah Mohammad Reza Pahlavi (paling kanan) pada perayaan 2500 tahun monarki Persia. Source/Refe